Hasil
Survei Tingkat Bunga di Bank Umum dan BPR
(Pasar
Uang)
OLEH
:
ELINA RAHMA PRATIWI (14.05.51.0130)
C1-MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA dan BISNIS
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK)
SEMARANG
BAB 1
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Krisis moneter yang yang terjadinya
di Indonesia yang ditandai dengan merosotnya sendi-sendi perekonomian termasuk
perbankan yamg diakibatkan oleh nilai tukar rupiah yang jatuh terhadap nilai
tukar dollar. Inflasi merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis
ekonomi berkepanjangan yang melanda suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan
dimana terjadi kenaikan hargaharga secara tajam (absolute) yang berlangsung
secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama yang diikuti dengan
semakin merosotnya nilai riil (intrinsik) mata uang suatu Negara.Salah satu
upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah dengan menekan
uang beredar baik dalam arti sempit (M1) maupun arti luas (M2) atau likuiditas
perekonomian. Efek dari kebijakan ini, bank-bank swasta maupun bank-bank
pemerintah berlomba-lomba menaikkan suku bunga. Bunga yang diberikan oleh
bank-bank pada masyarakat merupakan daya tarik yang utama bagi masyarakat untuk
melakukan penyimpanan uangnya dibank, sedangkan bagi bank, semakin besar dana
masyarakat yang bisa dihimpun, akan meningkatkan kemampuan bank untuk membiayai
operasional aktivanya yang sebagian besar berupa pemberian kredit pada
masyarakat. Untuk itu pemerintah melakukan kebijakan moneter dengan menekan
jumlah uang beredar melalui peningkatan suku bunga bank.
II.
Perumusan Masalah
1. Pengertian dari tingkat suku bunga?
2. faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
suku bunga?
3. Hasil survey tingkat bunga di Bank
umum dan Bpr
4. peranan tingkat suku bunga terhadap
perekonomian?
III.
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian teori
tingkat suku bunga.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat suku bunga
3. Untuk mengetahui mengapa terjadi
perbedaan tingkat bunga antara bank umum dan bpr
4. Untuk mengetahui peranan tingkat
suku bunga terhadap perekonomian
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Teori Suku Bunga
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan
oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli
atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus
dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh
nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).Dalam kegiatan perbankan
sehari-hari ada 2 macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu:
Bunga Simpanan
Bunga
yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan
uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar bank kepada
nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan dan bunga deposito.
Bunga
Pinjaman
Adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga
yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai cotoh bunga kredit.
Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya
dan pendapatan bagi bank konvensional. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang
harus dikeluarkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan
yang diterima dari nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman
masing-masing saling mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya
bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh
ikut naik da demikian pula sebaliknya. faktor penentu suku bunga
tcrbagi alas 2 (dua) faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal
meliputi pendapatan nasional, jumlah uang beredar, dan Ekspektasi Inflasi.
Sedangkan faktor eksternalnya adalah penjumlahan suku bunga luar negeri dan
tingkat Ekspektasi perubahan nilai tukar valuta asing. Seperti halnya dalam
setiap analisis keseimbangan ekonomi, pembicaraan mengenai keseimbangan di
pasar uang juga akan melibatkan unsur utamanya, yaitu permintaan dan penawaran
uang. Bila mekanisme pasar dapat berjalan tanpa hambatan maka pada prinsipnya
keseimbangan di pasar uang dapat terjadi, dan merupakan wujud kekuatan tarik
menarik antara permintaan dan penawaran uang.
2.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga
Faktor-faktor utama yang
mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah:
a.
Kebutuhan dana, apabila bank kekurangan dana sementara permohonan pinjaman
meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar kebutuhan dana tersebut cepat
terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan.
b.
Persaingan, dalam memperebutkan daa simpanan, maka disamping faktor promosi,
yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing.
c.
Kebijakan pemerintah, dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga
pinjaman kita, tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah.
d.
Jangka waktu, semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi
tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko di masa
mendatang. Serta faktor-faktor yang lain.
e.
Target keuntungan yang diharapkan.
f.
Reputasi perusahaan.
g.
Kualitas jaminan.
h.
Daya saing produk.
3.
Hasil
Survei Tingkat Bunga
Disini kelompok kami
melakukan survei tingkat bunga di dua pasar uang,yaitu :
1.
Bank Umum : BANK BII (MAYBANK)
Alamat
: Jl.Pemuda
2.
BPR : BPR MANDIRI ARTHA ABADI
Alamat
: Jl.Soegijopranoto No.92
SEMARANG
Berikut adalah hasil
survey kelompok kami :
No
|
Jenis Bank
|
Bunga Kredit (th)
|
Bunga Deposito (bl)
|
|||||||
1
|
3
|
5
|
>5
|
3
|
6
|
9
|
12
|
>12
|
||
|
Bank
Umum
|
12.00%
|
13.25%
|
13.25%
|
1250%
|
5.00%
|
5.00%
|
-
|
5.50%
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BPR
|
|
0.85%
|
|
|
10.00%
|
10.25%
|
-
|
10.25%
|
10.75%
|
·
Kredit
pembiayaan rumah
ü Kurs
rupiah
No
|
Mata Uang
|
Nilai Beli
|
Nilai Jual
|
1.
|
Dolar Australia (AUD)
|
10.036,29
|
10.858,91
|
2.
|
Poundsterling Inggris
(GBP)
|
19.220,84
|
20.799,03
|
3.
|
Dolar Singapura (SGD)
|
9.374,76
|
10.145,82
|
4.
|
Dolar Brunei
Darussalam (BND)
|
9.374,76
|
10.145,82
|
5.
|
Franc Swiss (CHF)
|
12.729,17
|
13.780,88
|
Analisis Hasil Survei :
Ø Perbedaan
Tingkat Suku Bunga Antara Bank Umum dan Bpr
o
Bank Umum
Tingkat suku bunga di bank umum cenderung
lebih rendah dibandingkan dengan tingkat bunga di bank pengkreditan rakyat .
Hal ini disebabkan oleh bank umum sendiri adalah milik pemerintah , bukan
perorangan . Selain itu bank umum lebih dipercaya oleh masyarakat atau lembaga
lainnya , jadi untuk proses mendapatkan dana lebih mudah .
o
Bank Pengkreditan Rakyat
Pada
umumnya BPR menghitung Cost of Money sebagai dasar penetapan suku bunga kredit.
Tingginya suku bunga di BPR lebih banyak dipengaruhi oleh mahalnya biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan dana, baik dana dari masyarakat dalam bentuk
tabungan dan deposito maupun dana dari lembaga keuangan lainnya,.
BPR pasti bersaing dengan Bank Umum dalam menghimpun dana masyarakat. Berbagai upaya dilakukan untuk mempengaruhi para pemilik dana untuk menyimpan uangnya di Bank masing-masing. BPR harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi dalam bentuk pemberian suku bunga simpanan untuk dapat bersaing dengan Bank Umum. Karena fokus utama BPR adalah menyalurkan kredit kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan unsur bisnis (pencapaian laba usaha BPR), maka dalam menetapkan suku bunga kredit harus memperhitungkan overhead cost dan target profit yang ingin dicapai.
BPR pasti bersaing dengan Bank Umum dalam menghimpun dana masyarakat. Berbagai upaya dilakukan untuk mempengaruhi para pemilik dana untuk menyimpan uangnya di Bank masing-masing. BPR harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi dalam bentuk pemberian suku bunga simpanan untuk dapat bersaing dengan Bank Umum. Karena fokus utama BPR adalah menyalurkan kredit kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan unsur bisnis (pencapaian laba usaha BPR), maka dalam menetapkan suku bunga kredit harus memperhitungkan overhead cost dan target profit yang ingin dicapai.
Peran suku bunga dalam Perekonomian
Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan
memberi keuntungan kepada para pengusaha. Para pengusaha akan melaksanakan
investasi yang mereka rencanakan hanya apabila tingkat pengembalian modal yang
mereka peroleh melebihi tingkat bunga. Dengan demikian besarnya investasi dalam
suatu jangka waktu tertentu adalah sama dengan nilai dari seluruh investasi
yang tingkat pengembalian modalnya adalah lebih besar atau sama dengan tingkat
bunga. Apabila tingkat bunga menjadi
lebih rendah, lebih banyak usaha yang mempunyai tingkat pengembalian modal yang
lebih tinggi daripada tingkat suku bunga. Semakin rendah tingkat bunga yang
harus dibayar para pengusaha, semakin banyak usaha yang dapat dilakukan para
pengusaha. Semakin rendah tingkat bunga semakin banyak investasi yang dilakukan
para pengusaha.
BAB III
PENUTUP
Simpulan :
Faktor-faktor
utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah kebutuhan
dana, persaingan dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor
promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing.
Kebijakan pemerintah, dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga
pinjaman kita, tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah. Jangka waktu, semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan
semakin tinggi tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko
di masa mendatang. Serta faktor-faktor yang lain yaitu target keuntungan yang
diharapkan, reputasi perusahaan, kualitas jaminan dan daya saing produk.
Tingkat suku bunga sangat berperan terhadap perekonomian suatu Negara. Tingkat
suku bunga sangat berperan terhadap naik rendahnya inflasi, investasi dan
besarnya dana simpanan dalam bank.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar